Senin, 25 Maret 2013

contoh laporan kegiatan fieldtrip


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Analisis Situasi
Secara geografis wilayah Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung berada di wilayah paling Selatan dan Kabupaten Bandung yang memiliki wilayah cukup luas cakupan wilayah yang luas dan letak wilayah yang berada di ujung Kabupaten Bandung paling selatan membuat wilayah Ciwidey berbatasan langsung dengan kabupaten-kabupaten lain, seperti sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Cianjur yaitu berbatasan dengan Desa Cidaun, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Garut yaitu Desa Cisewu.
Dengan kondisi alam yang berada pada dataran tinggi sekitar 1.628 m diatas permukaan laut dan bersuhu dingin dengan temperatur 180C-230C wilayah Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung sangat cocok dijadikan tempat untuk membudidayakan tanaman teh. Perkebunan teh diwilayah Ciwidey berada dibawah pengelolaan PT.Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) terbagi menjadi 4 perkebunan yaitu Sinumbra, Rancabali, Rancabolang, dan Gambung yang secara keseluruhan meliputi 20 Afdeling, dimana setiap Afdeling dikepalai oleh seorang sinder dan memiliki seorang kepala mandor dan rata-rata memiliki 8 mandor yang mengawasi rata-rata 80-90 pemetik.

1.2  Perumusan Masalah
a.       Bagaimana proses produksi di PT.Perkebunan Nusantara VIII Rancabali ?
b.      Apa saja yang diproduksi di PT.Perkebunan Nusantara VIII Rancabali ?
c.       Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan di PT.Perkebunan Nusantara VIII Rancabali ?
d.      Berapa jumlah karyawan yang bekerja di PT.Perkebunan Nusantara VIII Rancabali ?



1.3  Tujuan dan Kegunaan
Pada hari Rabu 12 Desember 2012,mahasiswa Program Studi Manajemen (S1) STIE Latifah Mubarokiyah melaksanakan kunjungan industri ke PT. Perkebunan Nusantara VIII Rancabali yang beralamat di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Kunjungan tersebut terkait dengan pelaksanaan kegiatan fieldtrip sebagai salah satu syarat menempuh gelar Diploma 3 (D3) Keuangan Perbankan maupun Sarjana (S1) Manajemen.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengalaman kepada mahasiswa mengenai realitas dunia kerja yang didasarkan pada teori-teori yang didapatkan pada perkuliahan. Apakah teori-teori yang dipelajari dapat dilaksanakan secara menyeluruh atau tidak pada tataran praktikumnya baik dalam bidang atau kegiatan produksi, distribusi, maupun pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka meningkatkan daya saing ditingkat nasional dan internasional.
Adapun kegunaan dari kunjungan tersebut, yaitu :
·         Mahasiswa dapat menyaksikan secara langsung bagaimana proses produksi di pabrik, pemasaran produk teh, dan pengelolaan karyawan, sehingga dapat membandingkan antara teori yang diperoleh di kampus dengan praktek nyata di lapangan.
·         Untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman langsung mengenai kreativitas dan inovasi dalam bisnis dan entrepreneurship.
·         Aktivitas mahasiswa akan lebih meningkat dan lebih bermakna karena mahasiswa dihadapkan dengan keadaan yang sebenarnya.
           
1.4  Metode Penelitian
Metode yang digunakan oleh penulis untuk penulisan laporan ini adalah deskriptif yaitu penulis berupaya mendeskripsikan atau memaparkan apa yang dirumuskan dalam masalah, dan analisis yaitu penulis berupaya memberikan sebuah analisa sistematis secara ilmiah terhadap permasalahan yang dikemukakan.
Sedangkan teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi yang merupakan kegiatan pengamatan langsung ke lokasi perusahaan yang akan diteliti dengan mengamati setiap kegiatan di perusahaan dan kegiatan pengumpulan data yang diperoleh melalui proses wawancara dengan pemilik perusahaan atau karyawan mengenai materi yang bersangkutan.


























BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan
Perusahaan perkebunan milik negara di Jawa Barat dan Banten berasal dari perusahaan perkebunan milik pemerintah Belanda, yang ketika penyerahan kedaulatan secara otomatis menjadi milik pemerintah Republik Indonesia, yang kemudian dikenal dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Lama. Antara tahun 1957 – 1960 dalam rangka nasionalisasi atas perusahaan-perusahaan perkebunan eks milik swasta Belanda/Asing (antara lain : Inggris, Perancis dan Belgia) dibentuk PPN-Baru cabang Jawa Barat.
Dalam periode 1960 – 1963 terjadi penggabungan perusahaan dalam lingkup PPN-Lama dan PPN-Baru menjadi : PPN Kesatuan Jawa Barat I, PPN Kesatuan Jawa Barat II, PPN Kesatuan Jawa Barat III, PPN Kesatuan Jawa Barat IV dan PPN Kesatuan Jawa Barat V.
Selanjutnya selama periode 1963 – 1968 diadakan reorganisasi dengan tujuan agar pengelolaan perkebunan lebih tepat guna, dibentuk PPN Aneka Tanaman VII, PPN Aneka Tanaman VIII, PPN Aneka Tanaman IX dan PPN Aneka Tanaman X, yang mengelola tanaman teh dan kina, serta PPN Aneka Tanaman XI dan PPN Aneka Tanaman XII yang mengelola tanaman karet. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan, pada periode 1968 – 1971, PPN yang ada di Jawa Barat diciutkan menjadi tiga Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) meliputi 68 kebun, yaitu :
·         PNP XI berkedudukan di Jakarta (24 perkebunan), meliputi perkebunan-perkebunan eks PPN Aneka Tanaman X, dan PPN Aneka Tanaman XI;
·         PNP XII berkedudukan di Bandung (24 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XI, PPN Aneka Tanaman XII, sebagian eks PPN Aneka Tanaman VII, dan PPN Aneka Tanaman VIII;
·         PNP XIII berkedudukan di Bandung (20 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XII, eks PPN Aneka Tanaman IX, dan PPN Aneka Tanaman X.
·         Sejak tahun 1971, PNP XI, PNP XII dan PNP XIII berubah status menjadi Perseroan Terbatas Perkebunan (Persero). Dalam rangka restrukturisasi BUMN Perkebunan mulai 1 April 1994 sampai dengan tanggal 10 Maret 1996, pengelolaan PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII digabungkan di bawah manajemen PTP Group Jabar. Selanjutnya sejak tanggal 11 Maret 1996, PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII dilebur menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

2.2 Lokasi Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara VIIIRancabali berada di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan










2.4 Manajemen Perusahaan
a.       Administrator
Administrator adalah bagian yang bertugas atas seluruh sistem pembukuan perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada direktur perusahaan.
b.      Kepala Tanaman
Kepala Tanaman adalah seorang yang bertugas dan bertanggung jawab penuh terhadap tanaman teh.
c.       Kepala Bagian Teknisi
Kepala Bagian Teknisi adalah seorang yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap kelancaran mesin-mesin yang digunakan.



d.      Kepala Bagian Keuangan
Kepala Bagian Keuangan adalah seorang yang bertugas mencatat seluruh transaksi keuangan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas keuangan perusahaan.
e.       Mandor Besar
Mandor Besar adalah seorang yang bertugas mengawasi seluruh kegiatan produksi agar kegiatan produksi berjalan dengan baik.
f.       Mandor
Mandor adalah seorang yang bertugas mengawasi setiap tahapan produksi agar lebih terkendali dengan baik.
g.      Karyawan
Karyawan adalah seorang yang bekerja penuh dalam kegiatan produksi dan berada di setiap tahapan produksi, serta individu yang bertanggung jawab terhadap komponen kerjanya masing-masing.

















BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL FIELDTRIP

3.1 Pelaksanaan Fieldtrip
Pelaksanaan Fieldtrip dilaksanakan pada hari Selasa – Rabu/11 – 12 Desember 2012 dengan tujuan Bandung untuk melakukan serangkaian penelitian ke PTPN VIII ( PT Perkebunan Nusantara VIII) yang berlokasi di Rancabali, Ciwidey Bandung.
Seluruh perserta Field Trip di wajibkan untuk berkumpul di Pondok Pesantren Suryalaya untuk melakukan kegiatan ziarah.Setelah itu peserta mulai berangkat pukul 07.30 WIB dengan tujuan pertama menuju lokasi wisata Kawah Putih.
Setelah itu, perjalanan diteruskan ke tempat penginapan yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi Kawah Putih. Peserta istirahat selama satu hari di penginapan rancabali.Kegiatan istirahat diisi dengan kegiatan out bond dari panitia mahasiwa. Kegiatan tersebut di laksanakan sampai pukul 18.00 WIB,
Kemudian mahasiswa dipersilahkan untuk menunaikan sholat magrib. Sekitar pukul 20.00 WIB peserta dikumpulkan untuk acara sharing sekaligus penutupan kegiatan MABIM (Masa Bimbingan Mahasiswa) juga serangkaian permainan. Kira-kira pukul 21.00 WIB semua mahasiswa istirahat.Kemudian besoknya kegiatan di lanjutkan dengan kunjungan ke PTPN VIII Rancabali.
Selama kunjungan tersebut peserta melakukan penelitian baik itu dengan metode wawancara maupun melihat secara langsung proses produksinya. Selesai kegiatan penelitian tersebut, peserta melanjutkan perjalanan ke objek wisata Situ Patengan. Selepas sholat ashar peserta pulang menuju Suryalaya, Tasikmalaya.





3.2  Realisasi Pemecahan Masalah
3.2.1   Proses Produksi
Tahapan-tahapan produksi teh hitam CTC adalah sebagai berikut :
a.    Pelayuan
Dalam tahap ini, daun teh pilihan dilayukan apabila kondisi daun tersebut tidak basah, tidak memerlukan suhu pemanas.Sedangkan apabila daun tersebut dalam kondisi basah, maka memerlukan suhu pemanas sekitar 15-24 jam.
b.    Penggilingan
Dalam tahap ini, daun teh yang telah dilayukan dimasukkan kedalam Rolling Room untuk dihancurkan sehingga menjadi potongan teh yang berukuran kecil, kemudian diayak menggunakan ayakan besar, lalu digiling dan diayak ulang dengan menggunakan ayakan kecil sehingga menghasilkan “bubuk badag teh”
c.    Permentasi
Bubuk badag teh yang tadi kemudian dimasukkan ke ruang oksidasi eksimatis untuk dipermentasikan.
d.   Pengeringan
Setelah dipermentasikan , serbuk teh dimasukkan kedalam “Dryer machine” selama ± 30 menit dengan suhu 950-110 0C
e.    Penyortiran
Dalam proses ini, “bubuk badag teh” di sortir atau dipisahkan antara jenis, tulang, dan serat dengan menggunakan Dryer machine untuk mengangkat serat dari batang sehingga menjadi serbuk teh hitam.
f.     Packing
Serbuk teh hitam kemudian dibungkus dengan menggunakan alumunium voil untuk menjaga kestabilan aroma teh tersebut yang kemudian dikemas dan siap untuk di distribusikan.


3.2.2   Hasil Produksi
Produk yang dihasilkan dari pabrik teh ini adalah teh hitam CTC berupa serbuk yang kemudian di distribusikan ke pabrik lain untuk diolah kembali.
3.2.3   Strategi Pemasaran
Produk teh hitam yang telah dikemas, kemudian di distribusikan 90% ke luar negeri dan 10% di distribusikan di dalam negeri karena masyarakat Indonesia sebagian besar tidak mengkonsumsi teh dan sebagian besarnya mengkonsumsi air putih.
3.2.4   Jumlah Karyawan
Jumlah keseluruhan karyawan PT.Perkebunan Nusantara VIII Rancabali sebanyak 2.000 orang, yang terdiri dari 1.500 orang karyawan tetap dan 500 orang karyawan lepas (kontrak). Berdasarkan lokasi kerjanya, karyawan terdiri dari 200 orang karyawan  yang bekerja di dalam pabrik dan 1.800 orang karyawan bekerja di luar pabrik seperti di bagian perkebunan. Karyawan yang bekerja di dalam pabrik, dibagi 3 shift yaitu shift pagi,shift siang, dan shift malam.

3.3 Faktor Pendorong
Adapun faktor pendorong dari PT. Perkebunan Nusantara VIII Rancabali adalah sebagai berikut :
·         Lokasi perusahaan yang strategis dan dekat dengan sumber alam sehingga mempermudah dalam kegiatan produksi.
·         Peralatan yang digunakan cukup mendukung sehingga mempermudah dalam menghasilkan produk tersebut.
·         Adanya kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM).





3.4 Faktor Penghambat
Adapun faktor penghambat dari PT. Perkebunan Nusantara VIII Rancabali adalah sebagai berikut :
·         Peralatan (mesin) yang digunakan terkadang tidak beroperasi secara normal.
·         Sering terjadi pemadaman listrik dari PLN setempat.
·         Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas.
























BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
PT.Perkebunan Nusantara VIII Rancabali berada di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
PT. Perkebunan Nusantara VIII Rancabali adalah perusahaan yang menghasilkan serbuk teh hitam CTC yang berkualitas. Dengan beberapa tahapan produksi diantaranya :
·         Pelayuan
·         Penggilingan
·         Permentasi
·         Pengeringan
·         Penyortiran
·         Packing
Produk teh hitam CTC di distribusikan 90% ke luar negeri dan 10% di distribusikan di dalam negeri. Perusahaan ini memiliki jumlah karyawan sebanyak 2.000 orang, yang terdiri dari 1.500 orang karyawan tetap dan 500 orang karyawan lepas (kontrak).

4.2 Saran
4.2.1 Saran bagi pihak STIE Latifah Mubarokiyah Suryalaya :
·         Dalam melaksanakan fieldtrip harus tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
·         Dalam pembiayaan fieldtrip harus sesuai dengan pelayanan yang diperoleh.
·         Lebih mempersiapkan kegiatan fieldtrip secara matang.
·         Sebaiknya memberikan pemahaman yang jelas terhadap penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa.

4.2.2 Saran bagi pihak perusahaan PT.Perkebunan Nusantara VIII Rancabali
·         Jumlah pembimbing di perusahaan tersebut harus sesuai dengan jumlah orang yang datang ke tempat tersebut agar lebih mengetahui informasi secara terperinci.
·         Sebaiknya lebih memperhatikan widiasuara dalam menyampaikan informasi mengenai perusahaan agar informasi yang disampaikan lebih jelas.
·         Diharapkan perusahaan ini memberikan lampiran berupa brosur untuk kelengkapan dalam penyusunan laporan fieldtrip yang kami buat.


2 komentar: